Senin, 15 Agustus 2011

Renungan Menjelang Fajar...!!!



Di atas bebatuan Pantai Selatan
Di Tapal Batas Nusa Bunga
...Terpekur Aku Memandang lautan yang Bergelora
Ini Malam di Bebatuan Buzi

Gelora Samudera menghanyutkan permenunganku
Betapa Dahsyat Ciptaan Allah
Jutaan Peringatan datang silih berganti
Lewat Dentuman Tsunami..... menerjang memporak porandakan Aceh dan Mentawai

Lamunanku Sampai kepada Tokoh Gaek Mbah Marijan yang mendeikasikan hidupnya untuk merapi..
Kutelusuri kota perantauan Wasior....aku tiba pada kesimpulan,
bahwa kita hanyalah setitik debu dari ciptaannya...sekali jentik maka sirnalah kita

Dengan gontai aku melangkah
Menyusuri bebatuan pantai boba....
Aku tak sekokoh batu karang....mungkin juga engkau
kekokohanku hanyalah simbol kelemahanku....

Tuhan......aku hanya bisa bertelut
Memohon pengampunanmu.....
Ada dalam benaku...
Jerit tangis anak aceh, anak merapi, anak mentawai dan anak wasior..
Air matanya......air matanya....duka kami sepanjang hidup....

Oh gelora lautan......kami tak bisa berlari darimu
Geloramu datang dalam lautan bathinku.....
Antara memaki mereka atau memaki diri sendiri..
sebab kami telah merusak dan memporak porandakan pertiwi indah....

Oh fajar yang kian dekat...
Aku terbuai dalam kedahsyatan alam ini..
Aku....kau...mereka...kita....
Alam ini pasrah....
Namun dia punya senjata.... kita mesti selaras dengannya....


oh petaka jangan datang ke nusa bunga....
sebab kami berdosa...
sebab kami munafik..
sebab kami licik....
sebab kami bathil...sebab kami durjana....
kami belum siap tuk mati.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar